LAPORAN RESMI
B. DASAR TEORI
Belakangan ini banyak ISP
yang memberikan layanan broadband Internet dengan bandwidth yang sangat besar
mulai dari 512Kbps hingga 2Mbps. Umumnya layanan ini digunakan oleh Warung
Internet dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang Internet. Sekarang
tinggal bagaimana mengatur bandwidth sebesar itu agar dapat dimanfaatkan
bersama secara “adil”. praktikum ini akan membahas mengenai pembuatan sebuah
bandwidth manager yang secara transparan dapat diletakkan pada jaringan yang
telah ada.
Pengenalan QoS
Mungkin Anda semua sudah
mengetahuinya, QoS adalah singkatan dari Quality of Service. Tetapi apa
artinya? Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengimplementasikannya?
QoS artinya network yang
telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh manager-manager
network tersebut. Kriteria tersebut termasuk:
1.
Availability,
yaitu persentase hidupnya sistem atau layanan yang diberikan. Idealnya,
availability harus mencapai 100% atau setidaknya 99,9999% (ada 6 buah angka
sembilan), yang menunjukkan tingkat kerusakan sebesar 2,6 detik per bulan.
2.
Bandwidth
Usages, yaitu masing-masing user akan diberikan bandwidth sesuai kebutuhan
mereka. Selain berdasarkan user, pemakaian bandwidth juga dapat dibagi
berdasarkan jenis traffic atau jenis protocol. Misalnya, untuk traffic HTTP
dialokasikan bandwidth sebesar 40%, untuk voice 25%, sisanya untuk ftp dan
lain-lain. Yang terakhir ini sering disebut dengan “traffic shaper”.
3.
Throughput,
yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per
second). Penggunaan sebuah saluran secara bersama-sama akan mengurangi nilai
ini.
4.
Latency,
adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan.
Tundaan (delay) ini dapat dipengaruhi oleh jarak (misalnya akibat penggunaan
wireless LAN), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau bisa juga
akibat waktu olah yang lama (misalnya proses baca-tulis pada sebuah proxy
server).
5.
Packet
Loss, yaitu jumlah paket yang hilang. Umumnya perangkat network memiliki buffer
untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama,
buffer akan penuh, dan data baru tidak dapat diterima. Paket yang hilang ini
harus diretransmisi, yang akan membutuhkan waktu tambahan.
Ada banyak
kriteria-kriteria lain yang dapat ditentukan oleh seorang manager network
disebuah perusahaan Lebih lengkap mengenai QoS dapat dilihat di http://www.qosforum.com/tech_resources.htm Pada kasus tertentu,
sebuah perusahaan bahkan memilih ISP yang telah memiliki service- level
agreements, atau SLA. Dengan adanya perjanjian ini, perusahaan tersebut dijamin
akan mendapatkan layanan sesuai yang diiklankan oleh ISPnya atau akan mendapat
kompensasi apabila layanan tersebut tidak sesuai yang diharapkan.
Praktikum ini secara khusus
akan membahas bagaimana sebuah akses Internet berkecepatan tinggi (broadband
Internet access) dapat dimanfaatkan bersamaan oleh beberapa karyawan di sebuah
perusahaan. Dengan menggunakan sebuah fasilitas bandwidth manager, masing-
masing karyawan akan dialokasikan dengan bandwidth sesuai kebutuhan mereka.
C. TUGAS PENDAHULUAN
Carilah perbedaan traffic shapping
dengan menggunakan HTB dan CBQ
-
Kedua metode ini digunakan untuk pengaturan bandwidth, HTB
dan CBQ mempunyai perbedaan terletak pada opsi-opsi yang diberikan. HTB lebih
sedikit memberikan opsi saat konfigurasi, HTB juga lebih presisi. Perbedaan
juga terletak pada scheduler dan estimator yang digunakan keduanya. HTB
menggunakan scheduler DRR (Deficit Round Robin) dan estimator menggunakan
TBF (Token Bucket Filter), sedangkan scheduler pada
CBQ menggunakan WRR (Weight Round Robbin) dan estimator menggunakan
EWMA (Exponent
Weight Moving Avereg).
D. PERCOBAAN
1.
Lakukan
pengecekan cek versi terhadap sistem operasi yang digunakan :
2.
Edit
file squid.conf
Keterangan
:
Dari konfigurasi di atas dapat diketahui bahwa access control list jarkom
memiliki source IP subnet 10.252.108.0/24 sedangkan komputerku memiliki source
IP 10.252.108.110.
delay_pools 2 -> terdapat 2 pool (diibaratkan
ember)
delay_class 1 1 -> pool 1 menerapkan class 1
delay_parameters 1 -1/-1 -> pool 1 tidak ada
pembatasan bandwidth
delay_access
1 allow komputerku->yang diberikan akses untuk pool 1 adalah
komputerku(10.252.108.110)
delay_access 1 deny jarkom
->jarkom(10.252.108.0/24) tidak diberikan akses untuk pool 1
delay_class 2 1 -> pool 2 menerapkan class 1
delay_parameters 2 500/600 -> terdapat pembatasan
untuk pool 2 yaitu download maksimal 600 bytes/s dan normal 500 bytes/s
delay_access 2 allow jarkom -> yang diberikan akses
untuk pool 2 adalah jarkom(10.252.108.0/24)
3.
Simpan
dan restart squid
4.
Coba
dengan computer client yang tidak ada pembatasan bandwidth (pada
komputer dengan IP 10.252.108.110)
·
Mengarahkan ke proxy
Ket:
proxy server yang kelompok kami gunakan ada di virtual box dengan IP
10.252.108.169
·
Alamat file yang akan didownload
·
Hasil
Keterangan : Terlihat
bahwa tidak ada batasan bandwidth pada saat mendownload, karena IP komputer ini
adalah 10.252.108.110
5.
Coba
dengan computer client yang ada pembatasan bandwidth dengan menggunakan
perintah wget http://10.252.108.8/file.rar
E. KESIMPULAN
Kesimpulan : pembatasan
bandwidth bisa dilakukan melalu proxy yang kita punya. Pembatasan bisa dilakukan
pada file squid.conf. Untuk pembatasan bandwidth yang masih sederhana alangkah
lebih mudah menggunakan proxy saja, daripada menggunakan HTB.
0 comments