Tugas Praktikum 8 Admin Jaringan (DHCP Server) di PENS(Politeknik Elektronika Negeri Surabaya)

Kukuh Adi Prasetyo // Sabtu, 19 Desember 2015

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DHCP SERVER

B. DASAR TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesaidan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.
Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.




C. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa fungsi dari DHCP Server ?
-          dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
-          DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan computer
-          DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
-          DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer

2. Apa kelebihan & kekurangan penggunaan IP dinamis dibanding dengan IP statis ?
        Kelebihan IP Dinamis
-          Tidak perlu repot untuk mensetting IP satu persatu
-         Jarang terjadi kesamaan IP dengan computer lain
-         Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server
-         Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP

Kekurangan IP Dinamis
-          Dalam satu jaringan harus memerlukan lebih dari satu router, karena jika tidak akan mempersulit menentukan koneksi
-          Pada IP address dynamic penomoran di berikan oleh server DHCP secara otomatis dan jika server mati maka semua client akan disconnect dan tidak terhubung

Kelebihan IP statis
-             Lebih cepat transfer data
-             Lebih pasti dalam pembagian traffic
-             Management alamat IP dapat dilakukan dengan lebih mudah

Kekurangan IP Statis
-                Sering terjadi IP konflik (kesamaan)
-                Harus mensetting IP Address satu per satu.
-                Penerapan penggunaan Ip address statis terbatas pada beberapa computer saja dan biasanya hanya di terapkan pada jaringan LAN saja

3. Selaian IP address, informasi apa lagi yang bisa diberikan oleh DHCP server?
o      DHCP Scope adalah informasi mengenai alamat – alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Biasanya, alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebgai DHCP Lease, yang umumnya bernilai 3 hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan didalam basis data DHCP server. Nilai alamat – alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan.
o      DHCP Lease adalah informasi mengenai batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatasn konfigurasi (dalam windows NT Server dapat menggunakan DHC Manager atau Windows 200 ke atas dapan menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut reservation.
o      DHCP Options adalah informasi mengenai tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah client meminta alamat IP ke server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

4. Pada REdhat Linux, file apa yang digunakan untuk :
a. Konfigurasi DHCP server
·         File dhcpd.conf yang ada pada direktori /etc/dhcp
·         File isc-dhcp-server yang terdapat pada direktori /etc.default
·         Untuk konfigurasi DHCP Server adalah
/usr/share/doc/dhcp-3.Opl1.dhcpd.conf.sample
b. Menyimpan history pemakaian IP oleh client
File untuk menyimpan history pemakain IP oleh client adlah /var/lib/dhcp/dhcp.leases


D. PERCOBAAN
1.      Installasi dhcp3-server pada komputer Server
d

            Ket: yang akan kami gunakan untuk dhcp server adalah komputer lab jaringan
2.      Ganti ip komputer server menjadi ip static dengan menggunakan perintah nano /etc/network/interfaces


3.      Setelah itu lakukan restart


4.      Cek ip static yang sudah di configurasi




5.      Konfigurasi file /etc/dhcp/dhcpd.conf. Buat subnet sesuai dengan NetworkID jaringan kita
Ket: range IP yang kami inginkan untuk didapatkan oleh client nantinya adalah antara 10.252.108.40 sampai 10.252.108.50.


6.      Lakukan restart server dhcp


Testing ke komputer client 1
Pastikan Komputer client terhubung dengan komputer server dengan menggunakan switch
1.      Ip address sebelum awal pada komputer client 1


2.      Meminta IP address ke yang menyediakan dhcp server

Ket : Terlihat proses pada saat client meminta (request) dan menerima IP dari dhcp server. Terdapat DHCPOFFER dan DHCPACK yang dilakukan oleh dhcp server (10.252.108.101)

3.      Ip address komputer client 1 setelah meminta IP ke server dhcp

Ket: IP ini didapat setelah menjalankan perintah dhclient -v eth0


Testing ke komputer client 2
Pastikan Komputer client terhubung dengan komputer server dengan menggunakan switch

1.      Meminta IP ke yang menyediakan dhcp server

Ket: terlihat proses pada saat client meminta (request) dan menerima IP dari dhcp server. Terdapat DHCPOFFER dan DHCPACK yang dilakukan oleh dhcp server (10.252.108.101)

2.      Cek Ip address pada komputer client 2

Ket: sesuai yang kita inginkan, client mendapat IP antara 10.252.108.40 sampai 10.252.108.50

E. KESIMPULAN
            Dengan menggunakan DHCP Server, masing – masing PC client akan mendapatkan IP dari server selama terhubung dengan server (yang mempunyai layanan DHCP), server ini akan secara otomatis memberi IP kepada PC client yang meminta tanpa perlu mengatur secara manual. Namun, apabila server mati maka semua komputer akan terputus dan tidak bisa saling terhubung karena IP yang diberikan akan hilang.






0 comments